Toleransi Budaya dalam Kelezatan Rujak Juhi

Asimilasi dan toleransi budaya Tionghoa, Sunda dan Jawa tersimpan dalam sepiring hidangan khas masyarakat Betawi ini. Rujak Juhi terkadang sepintas terlihat mirip dengan gado-gado. Yang membedakan, makanan ini menggunakan bahan utama berupa cumi-cumi yang telah melalui proses fermentasi dan dikeringkan. Bahan pendamping lainnya adalah kol, kentang, selada, dan ketimun.

Walaupun namanya rujak, tapi Juhi tidak memakai gula jawa dan cabai seperti rujak pada umumya. Saus kacang yang legit dan segar disiram pada bahan-bahan yang telah disiapkan, biasanya saat dihidangkan dilengkapi dengan kerupuk mie sebagai penambah selera dan melengkapi pengalaman saat menyantap makanan.

Dahulu, rujak juhi mudah ditemukan, karena dijajakan dengan gerobak di setiap jalanan kota Jakarta. sayangnya kini semakin sulit menemukan jenis makanan ini. Tapi jangan kuatir, warisan kuliner yang otentik ini dapat ditemui di Kampoeng Tempo Doeloe 2022!